Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei adalah momen bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk mengapresiasi seluruh pekerja atas kontribusi dan perjuangannya dalam membangun perekonomian serta kesejahteraan masyarakat. Hari ini menjadi simbol solidaritas pekerja di penjuru dunia dalam memperjuangkan hak-haknya.
Sejarah Hari Buruh berawal dari insiden bernama Haymarket Affair yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat pada 1886. Saat itu, para pekerja melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran menuntut jam kerja 8 jam sehari. Sayangnya, aksi damai ini berujung ricuh ketika bom meledak di tengah kerumunan dan menewaskan sejumlah polisi serta warga sipil. Peristiwa tragis ini memicu gelombang represi terhadap gerakan buruh di Amerika Serikat.
Meski disambut dengan tindakan represif, semangat perjuangan buruh justru semakin menyebar ke seluruh penjuru dunia. Pada 1890, lebih dari 300 ribu orang turun ke jalan dalam rapat akbar May Day di London untuk menghormati para korban Haymarket yang dijuluki ‘Martir Haymarket’.
Melalui perjuangan panjang dan pengorbanan nyawa, gerakan buruh telah meraih banyak kemajuan seperti upah yang lebih layak, jam kerja yang lebih manusiawi, kondisi kerja yang lebih aman, penghapusan pekerja anak, tunjangan kesehatan, bantuan untuk pekerja yang terluka, serta jaminan pensiun. Namun demikian, masih ada isu-isu ketenagakerjaan lain yang masih perlu diperhatikan seperti kesempatan kerja yang setara, kesetaraan gender, dan perlindungan bagi pekerja migran.
Upah layak, jam kerja manusiawi, lingkungan kerja aman, serta kesempatan berkarir adalah hak-hak dasar setiap pekerja yang harus dipenuhi dan dilindungi. Hak-hak ini tidak boleh terusik oleh pihak manapun. Serikat pekerja memiliki peran penting sebagai representasi suara buruh dalam memperjuangkan terpenuhinya hak-hak pekerja melalui dialog dengan pengusaha dan pemerintah.
Sebagai insan akademis dan generasi muda, mahasiswa FISIP UIN Sunan Gunung Djati Bandung diharapkan dapat terlibat mendukung dan memperjuangkan hak-hak pekerja melalui penelitian, advokasi, aksi sosial, maupun kegiatan lain yang relevan. Semangat perjuangan buruh harus senantiasa membara agar terwujud lingkungan kerja yang layak dan bermartabat bagi seluruh pekerja.
Melalui peringatan Hari Buruh Internasional, mari kita meneguhkan tekad untuk terus bergerak maju menciptakan peradaban berkeadilan dengan menjunjung tinggi harkat dan martabat setiap pekerja. Hidup Buruh Sedunia!